Sabtu, 07 Maret 2015

Selamat Datang Di Blog Saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA
Emping Mlinjo

Selamat datang di blog pertama saya, blog ini saya buat untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran TIK



Gambar emping kecil / biasa

 Emping mlinjo adalah salah satu makanan yang terkenal di Tepus. Emping mlinjo merupakan makanan yang terbuat dari buah mlinjo yang sudah kering atau kalau di Gunungkidul disebut klathak. Emping mlinjo juga dapat digunakan sebagai snak diacara tertentu. Contohnya: pernikahan, khitanan, pesta ulang tahun, pesta syukuran, dan acara lainnya. Emping mlinjo telah banyak beredar atau didistribusikan ke berbagai wilayah di Gunungkidul dan diluar Gunungkidul, terutama di Kecamatan Tepus. Contohnya Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Ponjong, Semanu, dan berbagai desa lainnya. Di luar Gunungkidul juga banyak yang mengenal, memakan bahkan menjual emping mlinjo. Contohnya:Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan berbagai daerah lainnya. Bahkan wisatawan mancanegarapun juga banyak yang tertarik ingin membelinya. Di Gunungkidul tidak banyak yang memproduksi emping mlinjo ini, hanya wilayah tertentu yang memproduksi emping mlinjo ini, yaitu Kecamatan Tepus dan Kecamatan Tanungsari. Emping mlinjo ini, tersedia dalam dua ukuran, yaitu ukuran besar dan ukuran kecil. Emping mlinjo yang siap dijual ada yang sudah mantang dan ada yang belum di goreng. Emping mlinjo ini tersedia dengan berbagai rasa yaitu asin, manis, dan pedas. Cara menjualnya dengan cara dikemas dengan plastik.

khasiat melinjo

Khasiat Melnjo

sumur gambar: http://www.denieksukarya.com/photo_library/photo3555_6 ...  Sumber Gambar: berita.grosirkeripik.com

Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo.
Melinjo bisa dikonsumsi mulai dari daun melinjo yang masih muda, kulit buah melinjo, buah melinjo. Pemanfaatnya bisa dengan berbagai cara, bisa di tumis, direbus, dibikin emping, atau dengan cara yang lain. Melinjo banyak mengandung gizi yang sangat banyak.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun melinjo di antaranya saponin dan flavonoid, sedangkan bijinya mengandung tanin, saponin, dan flavonoid. Efek farmakologis melinjo di antaranya sebagai peluruh kencing.

Berikut ini beberapa khasiat melinjo untuk kesehatan tubuh kita :
1. Peluruh air seni
2. Mengobati luka gigitan hewan anjing
3. Menyembuhkan penyakit mata
4. Obat anemia
5. Mengobati busur lapar
6. Anti-mikroba alami
7. Melancarkan proses persalinan
Demikianlah sekilas informasi kesehatan mengenai beberapa manfaat dan khasiat dari melinjo untuk kesehatan.

kualitas emping

Kualitas Emping


Kualitas emping

Faktor yang dapat membedakan kualitas emping melinjo adalah perbedaan kualitas bahan baku dan perbedaan kualitas pembuatannya. Perbedaan kualitas emping terjadi karena proses pembuatan dilakukan secara manual dan sederhana. Perbedaan kualitas emping dapat diketahui dari perbedaan rasa dan penampilan fisiknya. Perbedaan ini akan mempengaruhi harga jualnya.  Beberapa kualitas emping:

  • Kualitas I: Emping yang kering disebut emping super karena terbaik kualitasnya. Ciri-ciri emping super adalah tipis dan ketebalannya merata dan relatif sama, warnanya putih kuning dan garis tengahnya seragam. Emping ini sering diekspor ke luar negeri dan termahal harganya.
  • Kualitas II: Tidak setipis emping super tetapi agak tebal, warnanya putih, garis tengahnya kurang seragam. 
  • Kualitas III: Agak tebal dan kurang merata, warnanya kuning dan garis tengahnya kurang seragam.
Prospek pemasaran melinjo
Melinjo mempunyai prospek pemasaran yang sangat baik, apabila telah diolah menjadi emping. Emping yang berkualitas baik atau super merupakan komoditi sektor industri kecil yang potensial dan berprospek cukup cerah dalam pengembangan ekspor non migas

budidaya melinjo

 Budidaya Tanaman Melinjo
 

a. Perbanyakan tanaman
  • Melinjo bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun dengan cara vegetatif. Namun biji melinjo sangat sulit dikecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif banyak dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan adalah mencangkok sambung, dan okulasi.

b. Persiapan lahan Tanaman Melinjo
  • Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.
  • Persiapan lahan dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.

c. Pembuatan lobang tanam Tanaman Melinjo
  • Lobang tanam disiapkan 3-4 minggu sebelum bibit ditanam. 
  • Lobang tanam digali dengan ukuran 60 x60 x 75 cm.  
  • Tanah bagian atas dipisahkan dengan tanah bagian bawah.

d. Pemberian pupuk dasar Tanaman Melinjo
  • Pupuk kandang dengan takaran + 10 kg setiap lubang tanaman.

e. Penanaman Tanaman Melinjo
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. 
  • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polibag.  
  • Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai terlepas agar perakaran bibit tidak rusak.  
  • Penanaman dilakukan sampai batas leher akar, diusahakan akar tunggang tetap lurus.  
  • Letak akar cabang diusahakan tersebar ke segala arah.  
  • Ujung yang patah atau rusak sebaiknya dipotong.  
  • Tanah di sekitar batang dipadatkan agar tidak ada rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.  
  • Tanaman perlu diberi penyanggah dari bambu agar tetap tumbuh tegak.

f. Perawatan Tanaman Melinjo

i. Penyiraman Tanaman Melinjo
  • Jika tidak ada hujan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah ditanam, selebihnya cukup sehari sekali. 
  • Setelah tanaman tumbuh, penyiraman tetap dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah.  
  • Setelah besar penyiraman tidak perlu dilakukan, sebab akar sudah cukup mendapatkan air meskipun tanah di permukaan kelihatan kering.  
  • Untuk menghindari kelebihan air selama musim hujan, dibuatkan saluran pembuangan air di sekitar tanaman.

ii. Pemberian pupuk lanjutan
  • Selain pupuk kandang, pupuk buatan juga perlu diberikan. 
  • Pemberian dilakukan 2 kali setahun. Menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Dosis disesuaikan dengan umur tanaman. 
  • Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang digali sedalam 10-15 cm mengelilingi lingkaran daun terluar

iii. Penyiangan Tanaman Melinjo
  • Tujuannya untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma), rerumputan liar dan tanaman merambat yang sering tumbuh di sekitar tanaman melinjo terutama ketika tanaman masih kecil (1-3 tahun). 
  • Penyiangan dapat dilakukan setiap saat.  
  • Saat penyiangan dilakukan pendangiran atau pengemburan tanah di sekeliling tanaman paling sedikit 2 kali setahun.
iv. Penyulaman Tanaman Melinjo
  • Bibit yang mati segera disulam, diganti dengan bibit baru.  
  • Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar pertumbuhan tanaman yang disulam tidak tertinggal.

v. Pemangkasan Tanaman Melinjo
  • Dilakukan agar tidak tumbuh terlalu tinggi, memudahkan dalam memungut hasil.
  • Mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.  
  • Cabang akan semakin banyak sehingga bunga juga semakin banyak.  
  • Keseimbangan berat tanaman terjaga sehingga tanaman berasal dari cangkok atau stek yang perakarannya dangkal tidak mudah roboh.

vi. Pengendalian hama dan penyakit pada melinjo

Gejala dan serangan hama dan penyakit dapat dilihat pada tanaman yang diserang. Berdasarkan gejala yang tampak akan dapat diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang dan selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya. Gejala dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut:
  • Permukaan daun bagian atas berbintik-bintik kuning. Gejala ini disebabkan oleh serangan kutu Leopindasaphes sp., Ischuapsis sp., dan Pseudocaspis sp. Yang mengisap cairan daun. Kutu-kutu ini diberantas dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dimefoat, seperti Perfekthion 100 UCV. 
  • Permukaan atas daun yang berbintik merah kecoklatan atau putih. Gejala ini diakibatkan oleh serangan tungau merah (Tetranichidae). Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan akarisida berbahan aktif dikofol seperti Kelthane MF atau yang berbahan aktif Femitration, seperti Agrothion.  
  • Daun layu berwarna kuning sampai kuning kemerah-merahan (merah tembaga) dan mudah rontok. Daun yang tumbuh berikutnya ukurannya menjadi lebih kecil dengan warna yang sama. Pembuluh kayu tanaman sakit tampak berwarna coklat. Penyakit ini dikenal dengan nama Layu Pembuluh Bakteri. Bakteri penyebab penyakit ini belum dapat diidentifikasi jenisnya. Penularannya melalui luka akibat alat pertanian, seperti alat pemotong. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, alat-alat yang baru saja digunakan untuk memotong tanaman yang sakit dibersihkan. Penyakit ini belum dapat diberantas dengan pestisida. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memasukkan bagian tanaman yang sakit.  
  • Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun disekitarnya berwarna kuning. Pada serangan lebih lanjut, helai daun berubah menjadi coklat, kelabu dan akhirnya mati. Penyakit ini disebut penyakit “Hawar Daun Bakteri” yang disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendaliannya dengan membuang bagian tanaman yang sakit.Penggunaan pestisida belum bisa mengendalikannya secara efektif.  
  • Daun bercak-bercak coklat dengan pola yang bervariasi. Bercak dapat meluas sampai ¾ bagian bagian yang bercak dapat menjadi kuning lalu mati, dengan warna putih kelabu seperti terbakar. Diantara bagian yang sehat dan mati terdapat bagian berwarna coklat tua. Penyakit ini dinamakan penyakit “Hawar Daun Cendawan” yang disebabkan oleh cendawan Gloesporium sp. Penyakit ini dapat diatasi dengan fungisida berbahan aktif Mankozet seperti Dithane M-45 WP, atau dapat juga diatasi dengan fungisida yang berbahan aktif Klorotalovil misal Dacovil 75 WP dengan cara disemprotkan. 
  • Daun bercorak bulat dengan warna coklat dikelilingi warna kuning permukaan bawah daun berwarna-warna coklat dan kelihatan lebih terang. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit “Antraluosa” yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida berbahan aktif Karbendazim dan Mankozeb, seperti Delsene M X 200, atau dengan fungisida berbahan aktif Prokloraz misal Sportek 450 cc. 
Beberapa hama di atas umumnya tidak menimbulkan banyak kerusakan. Hanya Pseudolacaspis sp. yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau mengurangi hasil. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh populasi hama-hama itu masih dapat dikendalikan oleh musuh alaminya seperti kembang, Coccinelidae, berbagai jenis semut pemangsa (Formicidae) dan berbagai jenis laba-laba (Arachnida).
 
Sementara itu penyakit yang dianggap penting adalah penyakit “Layu Pembuluh Bakteri” penyakit ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman atau mungkin juga bisa mematikannya. Penyakit lain seperti Hawar Daun Bakteri dan Hawar Daun Cendawan perlu juga diperhatikan. Penyakit ini bisa mengurangi hasil secara tidak langsung.

Dalam kenyataan sehari-hari, hama dan penyakit di atas kurang mendapat perhatian yang serius dari petani. Hal ini mungkin disebabkan oleh serangan yang belum jelas atau merugikan. Pada suatu saat nanti mungkin serangan hama dan penyakit ini akan kelihatan jelas apabila melinjo telah diusahakan secara monokultur dalam areal yang luas.

g. Panen dan pasca panen Tanaman Melinjo

i. Panen Tanaman Melinjo
  • Hasil panen melinjo berupa buah, bunga dan daun. 
  • Buah melinjo dapat diolah menjadi tangkil, bahan baku “emping”. Buah melinjo untuk emping harus di panen apabila sudah cukup umur. Biji yang muda akan mengurangi mutu emping.  
  • Bunga dan daun yang dikenal dengan nama Kroto So yang umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Panen bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja.  
  • Untuk mendapatkan buah yang baik dan banyak, bunga atau daun melinjo sebaiknya tidak di panen sebab akan menurunkan produksi buah.  
  • Pohon melinjo dapat dipanen setelah berumur 5 sampai 6 tahun.  
  • Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Dikenal dengan panen besar (bulan Mei-Juli) dan panen kecil (bulan Oktober-Desember).

ii. Cara panen Tanaman Melinjo
  • Pemanenan dapat dilakukan dengan memanjat pohonnya, atau menggunakan galah atau tangga. Pemanenan sangat dianjurkan menggunakan tangga karena beresiko kecil. 
  • Panen dilakukan dengan memetik buah kemudian dikumpulkan dalam wadah (keranjang).  
  • Hasil pemetikan merupakan campuran melinjo tua dan melinjo muda.  
  • Sebagai tambahan dapat juga sekaligus dipanen bunga dan daun melinjo.

iii. Pasca panen Tanaman Melinjo
  • Langkah awal setelah panen adalah sortasi atau pemilihan buah. 
  • Buah melinjo tua dipisahkan dari yang muda demikian pula daun dan bunganya. Buah tua berwarna merah dan berbiji keras. Buah muda berwarna hijau dan biji lunak. 
  • Hasil panen melinjo dijual sebagai sayuran dan bahan baku pembuatan emping. 
 
Uraian berikut mengenai seluk beluk produk olahan melinjo yaitu emping, meliputi jenis-jenis kualitas, cara pembuatan, pengemasan dan penyimpanan.

Jenis-jenis emping
  • Emping yang dijual di pasaran ada bermacam-macam ukurannya yaitu: kecil, sedang dan besar. 
  • Emping ukuran kecil dikenal dengan nama ‘Emping Geprek’. Emping ini dibuat dari satu biji melinjo untuk satu buah emping.  
  • Emping ukuran sedang dibuat dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan satukan.  
  • Emping ukuran paling besar dibuat dari dua puluh sampai tiga puluh biji melinjo yang dengan dipipihkan dan disatukan.

Jumat, 06 Maret 2015

sejarah



Sejarah Emping Melinjo:


Ada sisi menarik yang perlu saya sampaikan disini berkaitan dengan emping melinjo.
Melinjo sampai akhirnya menjadi ilmu yang bisa ditukar kaberbagai daerah, bahkan dikenal sampai manca negara. Sisi humanis yang tidak bisa diremehkan dari emping melinjo adalah keterlibatan wanita desa yang begitu tekun menggeluti kerajinan jenis kerupuk gurih ini. Sektor ini sesungguhnya telah membuka ruang usaha bagi para ibu rumah tangga untuk membantu suami menambah penghasilan keluarga. Emping melinjo telah menarik perhatian banyak orang. Masyarakat dari berbagai daerah merasa penasaran dan ingin mempelajaritehnik membuat emping yang tampaknya sangat sederhana namun tidak mudah dipraktekkan. Berawal dari transfer ilmu emping itulah kini banyak warga yang pandai membuat emping. Emping adalah ilmu terbuka dan bisa dipelajari oleh siapa saja. Dari dulu sampai sekarang penemuan kerajinan emping melinjo tidak pernah dipatenkan. Ilmu ini sudah menjadi milik masyarakat dan berkembang sacara sporadis selama beberapa dekade karena adanya semangat masyarakat para pengrajin untuk berbagi ilmu. Persoalan apakah para pengrajin bisa hidup makmur atau tidak, itu merupakan persoalan yang berdiri sendiri. Yang pasti, temuan kaerjinan emping telah memberi konstribusi positif bagi masyarakat sehingga mereka tergerak untuk mengenali potensi alam di sekelilingnya.

cita rasa



Cita Rasa

Cita rasa renyah dan gurih membuat emping melinjo menjadi salah satu camilan yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuat emping melinjo banyak dikembangkan dengan berbagai inovasi, baik dari segi rasa, bentuk, maupun ukurannya. Untuk rasa, emping melinjo sangat menarik, diantaranya emping melinjo rasa manis, rasa pedas manis, rasa gurih asin, dan rasa pedas asin. Masing-masing memiliki cita rasa yang unik serta sensasi tersendiri bagi orang yang menikmatinya.
Spesifikasi Produk:
Bahan Baku: Biji melinjo pilihan
Jenis Produk: emping melinjo mentah,dan emping melinjo kluthuk(mantang)
Kapasitas: kapasitas menyesuaikan, mengikuti permintaan(dengan pesanan tertentu)
Keunggulan: terbuat dari biji melinjo murni pilihan. Emping melinjo ini memiliki ukuran sedang dan besar. Renyah dan siap dihidangkan untuk beragam hajatan acara maupun camilan ketika santai.
Harga: Untuk emping melinjo mentah ukuran sedang Rp35.000 per kg. Sedangkan emping melinjo ukuran besar Rp40.000 per kg. Untuk yang mantang ukuran sedang maupun besar sesuai dengan rasa.

rasa emping

Rasa Emping


 Emping Melinjo Pedas Manis



Emping melinjo merupakan salah satu jenis makanan yang menyerupai kerupuk. Kerupuk melinjo ini memiliki rasa beraneka ragam, dari mulai rasa asin gurih, rasa manis, rasa pedas manis bahkan mungkin masih ada rasa yang lainnya yang belum saya sebutkan. Emping melinjo juga memiliki dua macam bentuk, yaitu bentuk tipis dan bentuk tebal sedikit pipih. Makanan ini termasuk dalam golongan cemilan yang dapat dipadukan makanan yang berkuah misalnya baso atau mie ayam. Emping juga dapat di jadikan sebagai cemilan pada saat santai. Harga emping melinjo ini sangat terjangkau, untuk yang sedang Rp25.000 per bungkus, sesangkan untuk ukuran besar Rp30.000.
Dibawah ini adalah resep dan cara membuat emping melinjo pedas manis:
Bahan dan Bumbu:
350 gram buah melinjo yang sudah bersih(siap pakai)
3 lembar daun salam(dicuci bersih)
3 lembar daun jeruk purut(dicuci bersih)
1 batang serai(memarkan)
3 cm lengkuas/laos (memarkan)
 gambar lengkuas gambar bawang putih k e l o m p o k
5 siung bawang putih(haluskan)
 Bawang Putih (Allium sativum L.)
8 butir bawang merah (haluskan)
 Ciri – ciri :
5 buah cabe merah kering(haluskan)
3 sendok makan gula merah
2 sendok teh gula pasir
Garam secukpnya
Minyak untuk menumis secukupnya
Air putih bersih secukpnya
Cara pembuatan emping melinjo pedas manis:
 1) Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan sedikit minyak sampai harum diatas api sedang.
  2)Masukkan daun salam, daun jeruk, batang serai dan lengkuas yang sudah di memarkan aduk-aduk sampai layu.
  3)Kemudian tambahkan air kedalam bumbu yang ditumis, masak terus sampai bumbu mengental.
  4)Masukkan buah melinjo yang sudah digeprak lalu aduk sampai melinjo terbalut rata dengan bumbu, diamkan sampai dingin setelah dingin masukkan kedalam toples dan emping melinjo siap di jual.

Emping Melinjo Renyah Gurih
Emping melinjo merupakan salah satu jenis makanan yang menyerupai kerupuk yang memiliki beraneka ragam rasa. Harga untuk rasa ini ada dua macam, untuk ukuran sedang Rp25.0000, sedangkan untuk ukuran besar Rp30.000.
Bahan-bahan:
350 gram melinjo
Bawang putih secukupnya
Penyedap rasa secukupnya
Garam secukupnya
Minyak untuk menggoreng secukupnya
Air putih bersih secukupnya
Cara pembuatan:
1)  Semua bumbu dihaluskan,
2)   Lalu masukan air putih bersih,
3)   Emping kering dimasukan kedalam campuran bumbu,
4)   Setelah itu jemur lagi,
5)   Setelah kering baru dapat digoreng.